Pada 30 September 2024, pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone, menyoroti kontroversi yang melibatkan kiper Real Madrid, Thibaut Courtois, setelah pertandingan derby Madrid yang berakhir dengan hasil imbang 1-1. Dalam konferensi pers pascapertandingan, Simeone mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap tindakan Courtois yang dianggapnya provokatif. Menurut Simeone, perilaku Courtois saat merayakan penyelamatan pentingnya di depan pendukung Atletico dianggap tidak pantas dan berpotensi memicu ketegangan di lapangan.

Simeone menyatakan, “Ada batasan dalam berkompetisi. Saat seorang pemain melakukan provokasi, itu bukan hanya masalah sportif, tetapi juga menghormati lawan.” Ia menambahkan bahwa tindakan semacam itu bisa mengganggu konsentrasi tim dan menciptakan situasi yang tidak perlu di lapangan. Pernyataan tersebut langsung mengundang perhatian media dan menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola, terutama menjelang pertemuan mendatang antara kedua tim.

Menanggapi tuduhan tersebut, Courtois melalui media sosialnya menegaskan bahwa ia hanya melakukan pekerjaannya sebagai kiper dan merayakan keberhasilan yang dianggapnya penting untuk tim. “Saya tidak berniat untuk memprovokasi siapapun. Setiap penyelamatan adalah bagian dari permainan, dan saya akan terus berjuang untuk tim saya,” ujar Courtois. Pernyataan ini menambah ketegangan antara kedua tim, menjelang laga-laga berikutnya yang penuh rivalitas.

Insiden ini menambah bumbu pada rivalitas klasik antara Atletico Madrid dan Real Madrid. Kedua tim kini bersiap menghadapi serangkaian pertandingan penting di La Liga, dengan tekanan yang semakin meningkat. Banyak pengamat sepak bola melihat situasi ini sebagai peluang bagi Atletico untuk membuktikan diri setelah hasil imbang yang mengecewakan, sementara Real Madrid berusaha untuk mempertahankan performa baik mereka. Dalam konteks ini, tindakan dan reaksi masing-masing pemain akan sangat diperhatikan dalam laga-laga mendatang.