Kericuhan di Liga 1 dan 2, PT LIB Tetap Larang Suporter Tandang

Kericuhan Kembali Mewarnai Liga 1 dan Liga 2, PT LIB Dukung Larangan Suporter Tandang

Insiden kericuhan kembali mencoreng sepak bola Indonesia, khususnya di kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Sebagai penyelenggara liga, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menegaskan dukungannya terhadap kebijakan pelarangan suporter tandang demi menjaga keamanan.

Di Liga 1, insiden terjadi dalam pertandingan antara Persija Jakarta dan Persib Bandung di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, Minggu (16/2/2025). Beberapa pendukung tim tamu mengalami serangan, baik di dalam maupun luar stadion.

Sementara itu, Liga 2 juga diwarnai insiden saat laga Persela Lamongan kontra Persijap Jepara, Selasa (18/2). Suporter merangsek masuk ke lapangan dan merusak fasilitas di Tuban Sport Center, sehingga pertandingan terpaksa dihentikan pada menit ke-78.

Menanggapi peristiwa tersebut, Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, menyampaikan keprihatinannya. Ia menegaskan bahwa pihaknya tetap mendukung larangan bagi suporter tamu untuk menghadiri laga tandang.

“Melihat perkembangan belakangan ini, situasinya semakin memanas. Kami berharap edukasi terhadap suporter bisa lebih ditingkatkan agar ke depannya ada peluang bagi mereka untuk kembali diizinkan hadir,” ujar Ferry kepada awak media.

Mengenai regulasi yang berlaku, Ferry menjelaskan bahwa hingga saat ini larangan suporter tandang masih diterapkan di Liga 1 maupun Liga 2. Ia pun belum bisa memastikan apakah aturan tersebut akan berubah di musim mendatang.

“Aturan masih berlaku sampai saat ini. Untuk musim depan, kami belum tahu bagaimana kebijakan yang akan diterapkan. Saya sendiri masih cukup pesimis,” tambahnya.

Terkait sanksi bagi tim atau suporter yang terlibat dalam insiden, Ferry menegaskan bahwa hal itu menjadi kewenangan Komite Disiplin (Komdis) PSSI, bukan ranah PT LIB.

Selain itu, PT LIB terus menjalin komunikasi dengan kepolisian guna meningkatkan sistem keamanan pertandingan. Salah satu langkah yang tengah dibahas adalah penerapan sistem tiket dengan teknologi pengenalan wajah untuk meningkatkan pengawasan.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Mabes Polri terkait kewajiban sistem tiket dan teknologi face recognition. Ini sudah kami sampaikan dan tinggal menunggu penerapannya dalam beberapa waktu ke depan, terutama untuk persiapan musim selanjutnya,” pungkas Ferry.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *