https://reeazy.com/

Manchester United Terpuruk di Era Ruben Amorim? Ini 9 Statistik Buruknya

Manchester United sempat berharap perubahan besar saat memutuskan berpisah dengan Erik ten Hag pada Oktober lalu. Saat itu, mereka berada di peringkat ke-14 klasemen Premier League, hanya terpaut tujuh poin dari zona Liga Champions, namun juga tak jauh dari ancaman degradasi. Keputusan mengganti pelatih diambil dengan harapan bisa membawa angin segar bagi klub yang tengah terpuruk.

Namun, setelah tiga setengah bulan berlalu, kondisi tim justru semakin memburuk. United kini terdampar di posisi ke-15, tertinggal 15 poin dari zona Liga Champions dan hanya unggul 12 poin dari batas degradasi. Kekalahan tipis 0-1 dari Tottenham menjadi yang kedelapan bagi mereka di liga sejak Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih.

Alih-alih membawa dampak positif, perubahan manajerial ini belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Amorim sendiri mengakui bahwa tugasnya di Old Trafford sangat berat. Tantangan yang ia hadapi tak hanya soal taktik, tetapi juga mentalitas serta konsistensi tim yang tampak kian rapuh.

Statistik Suram Manchester United di Bawah Amorim

Pernyataan Amorim yang menyebut bahwa skuad saat ini mungkin menjadi “tim terburuk dalam sejarah Manchester United” sempat menuai perhatian. Meskipun terdengar berlebihan, data menunjukkan bahwa performa mereka musim ini memang sangat mengkhawatirkan:

  • Hanya meraih 29 poin dari 25 pertandingan, menjadikannya rekor terburuk United di era Premier League pada tahap ini.
  • Menderita 12 kekalahan dari 25 laga, dengan tingkat kekalahan mencapai 48%.
  • Rata-rata hanya mengumpulkan 1,16 poin per pertandingan, yang berpotensi membuat mereka finis dengan 44 poin—terendah dalam sejarah klub sejak Premier League berdiri.
  • Dalam 14 pertandingan di bawah Amorim, United hanya menang empat kali, seri dua kali, dan kalah delapan kali.
  • Dalam 14 laga terakhir, hanya Tottenham, Wolves, Ipswich, Leicester, dan Southampton yang meraih poin lebih sedikit dibanding United (14 poin).

Mandul di Lini Depan: Masalah Baru United

Krisis yang dihadapi United tak hanya soal pertahanan yang rapuh, tetapi juga lini serang yang semakin tumpul. Dalam 25 pertandingan liga musim ini, mereka hanya mencetak 28 gol—rata-rata 1,12 gol per laga. Catatan ini menjadi salah satu yang terburuk di antara tim-tim Premier League lainnya, hanya lebih baik dari Ipswich, Southampton, Leicester, dan Everton.

Beberapa statistik lain yang menunjukkan buruknya produktivitas serangan mereka:

  • Amad Diallo, yang kini cedera, menjadi top skor klub dengan enam gol di liga dan sembilan gol di semua kompetisi.
  • Dua striker utama, Rasmus Hojlund dan Joshua Zirkzee, hanya menyumbang lima gol dalam total 45 pertandingan Premier League yang mereka jalani.
  • Expected Goals (xG) rata-rata hanya 1,6 per pertandingan sejak Amorim memimpin tim, sedikit turun dari 1,7 saat masih dipegang Ten Hag.
  • Peluang besar yang diciptakan United tetap stagnan di angka 2,9 per pertandingan, sama seperti saat masih ditangani Ten Hag.

Beban Berat di Pundak Ruben Amorim

Sejak pertama kali menukangi United, Amorim telah menjalani 21 pertandingan dengan catatan sembilan kemenangan, tiga hasil imbang, dan sembilan kekalahan. Dengan rasio kemenangan hanya 43%, ia menjadi pelatih tetap dengan persentase kemenangan terendah dalam 21 pertandingan pertamanya sejak era Sir Alex Ferguson, bahkan lebih buruk dari Louis van Gaal yang mencatatkan 48% kemenangan.

Dengan kondisi yang semakin memburuk, tantangan besar kini ada di pundak Amorim. Jika performa buruk ini tidak segera diperbaiki, Manchester United berpotensi mengakhiri musim dengan rekor yang memalukan dalam sejarah Premier League mereka. Apakah Amorim masih punya waktu untuk membalikkan keadaan? Atau justru ia akan menjadi korban berikutnya dari kegagalan Setan Merah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *