J.League akan mengikuti jejak liga-liga top dunia dengan mengubah jadwal musim kompetisinya, dimulai dari musim panas hingga musim semi.

Keputusan ini diambil dalam rapat direksi yang digelar pada 19 Desember 2023.

Menurut J.League, perubahan ini dilakukan agar liga Jepang bisa lebih kompetitif di kancah internasional.

“Kami telah melakukan banyak diskusi tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan J.League dapat bersaing di tingkat global,” kata Yoshikazu Nonomura, Chairman J.League, dalam pernyataannya Desember lalu.

“Setiap klub memiliki tantangan dan karakteristik regionalnya masing-masing, tetapi kami akhirnya mencapai kesepakatan tentang langkah terbaik yang harus diambil demi kemajuan sepak bola Jepang dan J.League.”

Rencana awalnya, musim J.League akan dimulai pada pekan pertama Agustus, yaitu pada musim panas. Setelah itu, liga akan mengalami jeda musim dingin selama dua bulan, dimulai pada pekan kedua Desember hingga pekan ketiga Februari.

Musim kemudian dijadwalkan berakhir pada pekan terakhir Mei.

Untuk mengisi kekosongan jadwal setelah musim 2025 yang berakhir di penghujung tahun dan sebelum dimulainya musim baru pada pertengahan 2026, J.League mempertimbangkan untuk mengadakan turnamen sementara.

J.League juga telah menyiapkan dana sebesar 10 miliar yen (sekitar 1 triliun rupiah) untuk memberikan kompensasi kepada klub dan membantu mereka beradaptasi dengan perubahan jadwal ini, termasuk biaya untuk memastikan lapangan tetap dapat digunakan selama musim dingin.